Thursday, September 18, 2014

Amazing Race to Moyo Island



Pernah denger pulau Moyo? Pulau yang konon katanya banyak disinggahi oleh orang2 ternama di dunia. Seperti Lady Diana, Prince Harry, Maria Sarapova, dan masih banyak lagi. Yap! Pulau ini ada di sekitar pulau Sumbawa. lebih tepatnya di atas kabupaten Sumbawa Besar. Kayak apa sih pulaunya sampe2 banyak orang2 ternama singgah ke sana? Karena penasaran, gue sama temen2 pergi ke sana. Sebelumnya emang banyak cerita yang gue denger dari temen gue soal pulau itu. Dari air terjunnya yang aje gile bagusnya, snorkeling spot yang bening dan banyak terumbu karang warna-warni, dan hutannya yang masih alami. Gue sih lebih ke arah penasaran daripada over-excited sama pulau Moyo ini. Karena pas dari Sumbawa gue Cuma bisa liat dari bibir pantai aja.

Tanpa banyak babibu gue susun itinerary ke sana. Ya tentunya barengan sama temen2 gue. Karena banyak orang, sekitar 20an orang, kami sewa kapal untuk menuju ke sana. Ga terlalu mahal dan worth it sih, karena dengan kapasitas kapal sekitar 30-40 penumpang, kami dapet harga sewa 3 juta rupiah per hari.


Untuk pergi ke pulau Moyo, dari Sumbawa kita menuju ke Pelabuhan Amanwana terlebih dahulu. Ini adalah pelabuhan milik resort Amanwana yang ada di Pulau Moyo. Salah satu franchise hotel dari Aman Resort yang jaringannya ada di seluruh dunia. Klo kita solo traveler atau hanya beberapa orang aja (2-5 orang), kita bisa numpang sama kapal milik Amanwana Resort yang ada di pelabuhan Amanwana itu. Karena memang tiap pagi kapal mereka menuju ke sana (Sumbawa – Pulau Moyo) untuk mengantarkan karyawan dan logistic dari Amanwana Resort. Sumbawa – Pulau Moyo ditempuh sekitar 3-4 jam perjalanan laut. Lama? Ga juga sih. Karena selama perjalanan kita biasanya ketemu lumba-lumba yang lagi berenang di sekitar kapal. Tapi sayangnya waktu itu kami ga ketemu lumba-lumba satupun.

Sebelum merapat di Labuan Aji (Pelabuhan di Pulau Moyo) kita biasanya disambut oleh Atol (biasanya sih disebut pulau gosong, red). Daratan pasir putih di tengah laut yang terlihat pada saat air laut surut. Jarak Atol dan Labuan Aji adalah sekitar 10 menit saja. Oke, akhirnya kami sudah menginjakkan kaki di pulau Moyo. Setelah membayar retribusi masuk sebesar Rp 15.000/kepala, kami langsung menuju ke Air Terjun Mata Jitu. Salah satu air terjun paling terkenal di pulau Moyo karena keeksotisannya. Jarak antara Labuan Aji – Mata Jitu sekitar 40 menit dengan menggunakan ojek (bisa juga sewa motor). Waktu itu kami sewa motor sekitar Rp 50.000/motor. Dan satu hal yang membuat kami semua terbengong2 adalah hampir semua motor di sana ga ada rem kakinya. Tapi hajar aja blehhhh!!! Kami boncengan menuju air terjun Mata Jitu dengan kondisi jalan setapak berbatu besar2, nanjak, dan tanpa rem. Hahahahaha…INSANE!! Seru sih karena selama perjalanan kami gantian nyetir motor. Bukan karena takut, tapi karena capek nahan stang motor dari terjalnya batu2 di sana. Ga terlalu pengaruh sih mau ada remnya atau ga, karena selama perjalanan juga motornya Cuma bisa jalan di gigi 1. Klo pas ngerem ya tinggal teriak aja sih bareng2 hahahahaha…

40 menit perjalanan sampe suara serak akhirnya kami nyampe Mata jitu waterfall spot. Dari tempat parker motor sampe ke spotnya kami harus jalan kaki sekitar 100-200 meter. Jalan menuju ke sana cukup landai bak karpet humus empuk saat diinjak dengan sesekali disuguhi pemandangan hutan rimba yang masih sangat alami. Pas nyampe ke air terjunnya WUIIIHHHHHHH!!!! Manteb banget. Warna airnya ijo toska pengen banget cepet2 nyemplung hahahahaha..


Cebur2 di kolamnya ga terasa udah 1,5 jam kita mandi2 di sana. Dari Mata Jitu kita langsung menuju air terjun berikutnya yaitu air terjun Diwu Mbai (Kubangan Buaya, red). Konon katanya dulu di situ adalah tempat berkumpulnya buaya. Tapi tenang aja sekarang udah ga ada kok hehehehe…yang ada adalah wahana air tradisional yang menguji nyali hahahahaha… Jarak antara Mata Jitu – Diwu Mbai adalah sekitar 1 jam dengan menggunakan ojek (kembali menuju Labuan Aji terlebih dahulu).


Setelah dari Diwu Mbai kami langsung menuju Labuan Aji lagi untuk menuju destinasi selanjutnya yaitu Amanwana snorkeling spot. Ini adalah salah satu tempat snorkeling terbaik di pulau Moyo. Letaknya di dekat Amanwana Resort atau sekitar 10 menit dari Labuan Aji. Tapi sayang pas waktu itu air laut pasang dan arusnya lumayan besar (gue sampe tenggelem keseret arus. MEH!)

Setelah rehat sejenak di kapal, kami langsung kembali menuju Sumbawa. Karena nahkoda kapal menginformasikan bahwa air laut mulai pasang dan ombak mulai besar. Dengan berat hati kami pun kembali ke Sumbawa hehehe… GUYS, always listen to your boat captain. Because Boat Captain is the boss when it comes to traveling in the sea. 

Ternyata ekspektasi gue terhadap pulau Moyo emang harus dirubah. Excited? Absolutely YESS!! Ketagihan malah hahahahaha… So guys, Moyo island is so freakin awesome!! One of the beautiful spot in Indonesia. You should go there!!

Wednesday, September 17, 2014

from FLORES to SUMBAWA



Been a long long time I didn’t post anything to this blog. Fyuuuhh… Okey. let me try to write down something new.

Sebenernya udah sekitar setahun yang lalu gue pindah dari pulau flores ke pulau Sumbawa. Flores yang udah ngasih gue berbagai macam pengalaman berharga. Mulai dari traveling overland Flores, pemandangan yang bener2 mirip di kalender2 bank, keramahan penduduk lokal, temen2 baru, saudara2 baru, dunia baru. Agak lebay sih emang. Tapi ya itu yang gue alami selama 5 tahun di sana.

Pertengahan tahun 2013. Banyak hal yang terjadi begitu cepat. Dan pada satu titik kejenuhan semua hal tiba2 berhenti dalam satu jentikan jari. Gue tiba2 dapet kabar mutasi ke Sumbawa Besar. Entah apa yang gue pikirin waktu itu. Seneng? Ga juga. Sedih? Juga ngga. Gue cuma berpikir bahwa semuanya ini siklus gue yang mau ga mau kudu dijalanin. Kudu diterima. Ya ngga?

Waktu itu gue ga tau apakah gue harus packing, gimana cara menuju ke sana dengan barang2 gue yang segunung. Yap! Akhirnya, buka map tentang pulau Sumbawa. Ga terlalu menyedihkan sih tempatnya. Mungkin karena gue udah terlanjur duluan kedapetan kota Maumere pas awal penempatan. Dengan kontur alam yang lebih bergunung2 dan berjurang2 daripada Sumbawa hahahaha…

Singkat cerita, gue akhirnya menginjakkan kaki di Sumbawa Besar. Kota kecil di bagian barat pulau Sumbawa. Kondisi kotanya hampir sama seperti kota kelahiran gue, Magetan. Bedanya cuma di Sumbawa semua orang pake bahasa Sumbawa, sedangkan di Magetan pake bahasa Jawa :p

Awalnya ekspektasi gue ga terlalu tinggi sih selama di sini (Sumbawa, red), tapi makin ke sini ternyata banyak hal yang bisa di eksplore di pulau Sumbawa. Mulai dari adat istiadat, makanan khas, budaya, alam, dan keramahannya. Dari mana dulu gue harus mulai….