Friday, August 27, 2010

MAUMERE (Chapter I)

Maumere terletak di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Merupakan salah satu kota besar yang ada di Pulau Flores ini. Bisa dikatakan sebagai pusat kegiatan di pulau ini. Perdagangan, transportasi, perhubungan, dan kegiatan lainnya.

Maumere itu berasal dari kata 'Mau' dan 'Mere', 'Mau' yang berarti 'Pantai' dan 'Mere' yang berarti 'Besar'. Jadi Maumere itu berarti ‘Pantai Besar’. Disebut ‘Pantai Besar’ karena maumere terletak di tekstur daratan yang datar dan garis pantai yang panjang. Sangat cocok untuk dijadikan pusat aktivitas atau Pintu Gerbang bagi Pulau Flores. Mengingat di beberapa tempat di Pulau Flores mayoritas berupa bukit, gunung, dan batu karang.

Di Maumere terdapat Pelabuhan Laut dan Bandara Udara yang digunakan untuk terminal keluar masuknya barang dari dan ke pulau flores. Pelabuhan Laut Maumere sebelumnya bernama Sadang Bui yang kemudian diganti menjadi Pelabuhan L. Say beberapa minggu yang lalu. Dengan perbaikan infrastruktur di sana sini, pelabuhan ini menjadi sedikit tampak lebih terawat daripada sebelumnya. Aktivitas kapal di Pelabuhan ini ramai sekali, baik kapal angkutan penumpang maupun kapal angkutan barang atau peti kemas. Kapal-kapal yang singgah disini menghubungkan antara Maumere dengan Surabaya, Makasar, Kalimantan, dan Kupang. Begitu pula dengan bandar udaranya. Bandar Udara di Maumere sebelumnya bernama Bandara Waioti yang kemudian diganti dengan nama Bandara Frans Seda, bersamaan dengan penggantian nama Pelabuhan L. Say. Bandar Udara Frans Seda beberapa bulan terakhir ini menjadi ramai, dikarenakan ada beberapa maskapai penerbangan baru yang masuk ke Maumere. Yang dulunya hanya dimonopoli oleh Merpati, sekarang sudah diikuti oleh Batavia Air, Lion Air, dan Trans Nusa, yang frekuensi penerbangannya menjadi labih padat daripada sebelumnya. Selain itu, Bandar Udara Frans Seda juga sedang melakukan perbaikan infrastruktur. Penambahan panjang landasan supaya pesawat berbadan besar bisa masuk, renovasi bangunan-bangunan yang ada seperti ruang tunggu, tempat penjualan tiket maskapai-maskapai penerbangan, tempat parkir, dan yang lainnya. Ya semoga ini semua diiringi dengan perbaikan Sumber Daya Manusia yang ada.

Bandar Udara Frans Seda, Maumere, NTT

Pelabuhan L. Say, Maumere, NTT pada malam hari.

Pelabuhan L. Say, Maumere, NTT. Pada saat ada kapal Siguntang tujuan Makasar.

Peti kemas di Pelabuhan L. Say, Maumere, NTT

Jika dibandingkan dengan pada saat pertama kali saya menginjakkan kaki di kota Sikka ini, sekitar bulan Agustus 2008, Kabupaten Sikka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Baik infrastruktur, tata kota, maupun peradabannya. Terdapat bangunan-bangunan baru yang dibangun, perbaikan infrastruktur mulai dari jalan umum, bandar udara, pelabuhan, serta fasilitas-fasilitas lainnya. Selain itu juga banyak para pendatang baru yang datang ke Sikka, dari Jawa, Bali, Sumbawa, Makasar, Kupang, bahkan warga tiong hoa sekalipun. Saya senang sekali karena fasilitas di sini sedikit demi sedikit semakin lengkap dan transportasi untuk pulang ke Jawa semakin sering dan banyak pilihan tentunya. Misalnya sekarang di sini sudah ada swalayan yang lumayan lengkap dan harga terjangkau, kemudian ada Gramedia, ya lumayan lah buat meng-autiskan diri sesaat, begitu juga dengan koneksi internet yang ada, semakin lancar, dan juga ada Apotek K-24. Harapan ke depannya sih ada Mc Donnald, Pizza Hut, sama bioskop 21 hehehe....(nglunjak!)

1 comment:

thank's for your comments, guys!