Monday, June 27, 2011

Kampung Adat Bena

Sesuai petunjuk pada papan nama di sisi jalan, kami pun berbelok menuju jalan kecil. Pohon kopi di kanan-kiri jalan mulai menyambut hangat. Begitu teduh dan rimbun. Beberapa menit kemudian terlihat hamparan tanah tinggi dengan jajaran rumah kayu beratapkan daun rumbia di sisi-sisinya.

Kampung adat Bena, terletak sekitar 70 KM dari Kabupaten Bajawa. Kampung adat tua yang masih dijaga keasliannya. Jajaran rumah yang tertata rapi memanjakan mata para wisatawan yang datang berkunjung ke sana. Di pelataran tampak beberapa kubur batu, dolmen, dan batu-batu tua yang disusun rapi menyerupai sebuah komplek yang dahulu dijadikan pusat pemberkatan upacara adat penduduk setempat. Tidak hanya itu, pelataran di tengah perkampungan itu dibuat berundak. Dan di puncaknya terdapat pohon besar yang begitu rindang. Dari situ kita dapat melihat ke segala penjuru pegunungan dan lembah yang ada di sekitarnya.

Seiring waktu berjalan, puncak tanah tersebut dibuat sebuah gua maria yang merupakan tempat sembahyang penduduk setempat. Kemudian di belakangnya sengaja dibangun gazebo sebagai tempat istirahat para wisatawan yang sedang berkunjung ke Kampung adat Bena.

Selain itu kampung adat Bena juga mempunyai kerajinan khas berupa kain songket. Yang menjadi ciri khas kain songket Bena jika dibandingkan dengan kain songket flores lainnya adalah warnanya yang lebih cerah dan colorful.

Luar biasa bukan? Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus ikut menjaga kelestarian budaya dan adat istiadat yang ada di Indonesia sebagai warisan nenek moyang. Sehingga adat istiadat tersebut tidak cepat punah dan tetap dapat dinikmati anak cucu kita di masa yang akan datang.
















1 comment:

  1. <3 the pictures! Btw, keadaan perkampungan ini mirip2 ya dengan perkampungan suku Baduy. :D

    ReplyDelete

thank's for your comments, guys!